KEBIASAAN merokok di masa lalu tidak perlu menghantui langkah Anda dalam memulai pola hidup sehat. Anda bisa memperbaiki efek negatif kecanduan rokok sebelumnya. Berikut efek negatif rokok dan langkah-langkah yang bisa Anda lakukan untuk memperbaiki kerusakan yang ditimbulkan.
Kanker paru-paru merupakan salah satu kanker penyebab kematian utama pada perempuan. Menurut penelitian, 4,000 zat kimia pada tembakau jauh lebih mematikan saat dicerna perempuan dibandingkan laki-laki.
Akan tetapi, Anda bisa mengurangi risiko dengan berhenti merokok. Setelah berhenti selama 10 tahun, mantan perokok dinyatakan memiliki risiko kanker paru-paru yang setara dengan mereka yang tidak pernah merokok.
Sayangnya, kerusakan paru-paru akibat emfisema atau bronkitis tidak bisa diperbaiki. Tapi, sisitem kerdiovaskular Anda akan kembali berjalan baik.
"Fungsi pembuluh darah akan membaik setelah 24 jam berhenti merokok. Setelah 1 tahun, risiko serangan jantung berkurang sebesar 50 persen," terang direktur Women's Heart Clinic di the Mayo Clinic, Rochester Sharonne Hayes, MD.
Dan dalam waktu 15 tahun, risiko penyakit jantung Anda sama dengan mereka yng tidak pernah merokok sepanjang hidup. Selain itu, olahraga 30 menit sehari bisa mempercepat pemulihan fungsi jantung.
Mencegah risiko kanker jangka panjang merupakan usulan yang suram, tapi Anda tetap bisa melindungi kesehatan dengan menerapkan kiat-kiat tertentu. Setiap orang dianjurkan mengonsumsi paling tidak 5-7 takar buah dan sayuran sehari. Dan mantan perokok disarankan menambah asupan 1-2 takar stroberi serta black atau red raspberries. Cara ini diyakini bisa mencegah perkembangan kanker kerongkongan.
Selain itu, cobalah menambah asupan folat dan vitamin B12 melalui diet Anda. Studi dari Ohio State University menemukan, mengonsumsi folat (terkandung dalam whole grain dan sayur-sayuran hijau) dan vitamin B12 (terkandung dalam daging dan produk susu) 1 atau 2 kali sehari bisa mengurangi kerusakan sel, yang bisa memicu kanker.
Di samping itu, Anda yang telah merokok sebanyak 1 bungkus rokok sehari selama 10 tahun atau lebih sebaiknya menjalani tes screening CT-scan dosis rendah selama 25 detik untuk memeriksa kemungkinan kanker paru-paru. Cara ini meungkinkan dokter mendeteksi tumor lebih awal. Tes ini dinyatakan bisa memperbesar kemungkinan pemulihan pasien. (OL-05)
sumber :mediaindonesia.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar