VIVAnews - Meraih promosi jabatan bak pisau bermata dua. Di satu sisi, itu sebuah prestasi yang patut dirayakan. Di sisi lain, jabatan baru yang lebih tinggi justru berpotensi menambah beban hidup jika tak siap menjalaninya.
Apalagi jika jabatan baru itu cukup tinggi dengan tanggung jawab yang sangat besar seperti manajer atau direktur. Menghadapi kondisi semacam itu butuh adaptasi. Jangan sampai pujian yang awalnya mengalir indah berbuah cercaan dari anak buah, juga teguran dari atasan.
Di masa adaptasi dengan jabatan baru, cobalah trik berikut.
1. Bersikap tenang
Kepanikan dapat menghilangkan kemampuan berpikir dan memengaruhi orang-orang di sekitarnya. Saat menghadapi masalah dengan jabatan baru, cobalah bersikap tenang. Sikap ini juga membuat diri lebih terkontrol sehingga tidak mudah emosi atau salah bicara. Ingat, kontrol diri yang buruk akan berdampak negatif pada situasi yang mungkin sudah buruk.
2. Hindari mikromanajemen
Ini biasanya terjadi lantaran merasa tidak siap memimpin sebuah tim kerja. Bisa juga terjadi karena belum merasa mengenal dengan baik atau percaya dengan tim kerja yang baru dipimpinnya. Situasi ini membuat Anda mengendalikan semua pekerjaan sendiri tanpa melibatkan tim. Prinsip mikromanajemen hanya akan memusingkan diri sendiri dengan hasil yang tak maksimal.
3. Jangan malu bertanya
Obat mujarab di kala bingung atau merasa sulit menyelesaikan sesuatu adalah bertanya. Jangan ragu berkonsultasi dengan atasan saat menghadapi masalah dengan jabatan baru. Bahkan, jika memang perlu bertanya dengan anak buah untuk mencari solusi juga tak masalah.
Effie Pavlou, seorang direktur di Granit Consulting Group, menyarankan para manajernya untuk mendemontrasikan hal ini di hadapan para karyawan. Tujuannya, agar karyawan juga terbentuk budaya berani mengajukan pertanyaan kepada pimpinannya.
4. Waspadai politik kantor
Bukan rahasia kalau orang yang baru menduduki jabatan tertentu cenderung rentan diserang. Tak jarang mereka menghadapi orang-orang yang merasa kariernya 'dilangkahi’ atau yang dengki atas ‘keberuntungan’ orang lain. Karenanya, kenali mana kawan dan mana lawan, agar Anda tahu persis bagaimana seharusnya menghadapi setiap orang di lingkungan kerja.
5. Jangan percaya gosip
Untuk membuat kebijakan dan langkah langkah yang tepat, Anda membutuhkan data yang valid dan dapat dipercaya. Maka hati-hatilah dengan gosip agar Anda tidak salah dalam membuat kebijakan. (pet)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar