VIVAnews - Apakah Anda sering mengalami migrain? Selain mata berkunang, nyeri berdenyut di salah satu sisi kepala ini bisa terdeteksi dengan munculnya halusinasi mengenai aroma-aroma tertentu seperti bau benda terbakar, bau busuk, atau bau makanan khas.
Sekitar 30 persen pasien migrain mengalami gangguan sensori sesaat sebelum serangan. Pada kasus tertentu, bahkan diawali dengan munculnya sensasi kesemutan atau mati rasa, dan kesulitan berbicara atau memahami bahasa.
Dalam studinya, Matthew Robbins dari Montefiore Headache Center di New York, mengatakan bahwa munculnya gangguan penciuman sesaat sebelum migrain merupakan temuan baru. "Apa yang kami sebut sebagai halusinasi penciuman itu, belum tercakup dalam literatur medis sebelumnya," katanya, seperti dikutip dari Fox News.
Para peneliti melakukan studi dengan mengkaji ulang 25 kasus migrain secara umum. Mereka juga memeriksa catatan lebih dari 2.100 selama 30 bulan. "Halusinasi aroma yang paling banyak muncul adalah aroma benda terbakar atau asap."
"Beberapa penderita menggambarkan bau terbakar secara umum. Sebagian mencium bau asap cerutu, asap kayu atau popcorn dibakar. Aroma sampah atau limbah adalah bau berikutnya yang paling umum dilaporkan. Tapi beberapa juga menggambarkan bau menyenangkan, seperti jeruk, dan kopi."
Tidak jelas mengapa halusinasi yang paling sering muncul adalah aroma tak sedap. Atau mengapa halusinasi penciuman semacam ini hanya menimpa sebagian kecil dari 11 persen populasi dunia yang menderita migrain.
"Tetapi gejala itu diduga melibatkan hormon stres, di mana aktivitas gelombang elektronik di sel-sel saraf otak meningkat, yang diikuti aktivitas gelombang stres," kata Robbins.
"Dan, karena pusat penciuman di otak menempati ruang yang lebih kecil dibandingkan pusat penglihatan, mungkin ini yang menjelaskan mengapa gejala yang muncul lebih banyak mata berkunang-kunang dan jarang yang menyadari halusinasi penciuman." (umi)
• VIVAnews
Tidak ada komentar:
Posting Komentar