VIVAnews - Sejak kecil kita diajarkan untuk saling berbagi. Termasuk, prinsip 'tangan di atas, jauh lebih baik daripada tangan di bawah'. Mungkin Anda menganggap kalau tujuan utamanya adalah pembentukan kepribadian.
Namun ternyata, efeknya lebih dari itu. Memberi dan berbagi pada orang lain, juga berdampak positif bagi kesehatan fisik. Hal ini terbukti secara ilmiah dan berikut tiga faktanya, seperti dilansir dari Oprah.com.
1. Kekuatan pikiran
Cukup hanya dengan merenungkan dan memikirkan aktivitas saling berbagi dan memberi, sudah bisa meningkatkan sistem kekebalan tubuh Anda. Ini terbukti dari penelitian yang dilakukan pada mahasiswa Universitas Harvard, di Amerika Serikat.
Mereka diminta menonton sebuah film tentang Bunda Teresa yang sedang merawat anak yatim piatu. Dari hasil pemeriksaan, zat antibodi pada saliva atau air liur mereka, meningkat secara signifikan. Lalu, mereka diminta untuk fokus memikirkan saat-saat ketika mereka dicintai dan mencintai orang lain. Hasilnya, dalam waktu satu jam, kadar antibodinya pun meningkat.
2. Kekuatan mendengar
Memberi dan berbagi, tak harus selalu dalam bentuk materi. Anda juga bisa memberikan perhatian atau tenaga pada orang-orang yang membutuhkan. Faktanya, ketika Anda memberi perhatian dengan jadi pendengar yang baik, risiko terkena serangan jantung pun menurun.
Serangan jantung diketahui memiliki korelasi tinggi dengan seseorang yang lebih sering melihat sesuatu hanya dari sudut pandang pribadi (aku, saya), ketika berbicara. Saran terbaik adalah dengan mengurangi sifat egois dan jadi seorang pendengar yang baik.
3. Mengurangi rasa sakit
Orang yang menderita sakit kronis, diketahui mengalami penurunan rasa sakit dan depresi, ketika mereka bertemu orang lain dalam penderitaan yang sama. Dengan saling berbagi perhatian, rasa nyeri bisa berkurang hingga 13 persen. Para ilmuwan percaya ini terjadi karena pelepasan endorfin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar