VIVAnews - Tak hanya mobil dan rumah mewah, pakaian, sepatu dan tas bermerek saja yang bisa digunakan untuk memperlihatkan status sosial seseorang. Porsi makanan atau minuman yang Anda pesan dapat menunjukkan citra yang ingin Anda tampilkan di hadapan orang lain.
Para peneliti asal Prancis mengklaim bahwa orang-orang yang memesan ukuran lebih besar dari ukuran standar makanan mencoba untuk meyakinkan diri sendiri atau orang lain bahwa mereka lebih baik dari orang lain.
"Anda hanya mencoba untuk meningkatkan status sosial Anda," ujar peneliti, dikutip dari Daily Mail.
Menurut mereka, motivasi ini serupa ketika seseorang memutuskan untuk membeli mobil mewah, rumah besar dan luas, atau TV layar datar yang besar.
Para ahli dari sekolah bisnis HEC Paris mengatakan tren ini cenderung terjadi di antara masyarakat menengah ke bawah. Dan, hal ini mungkin dapat menjelaskan mengapa sebagian kasus obesitas lebih umum terjadi pada masyarakat golongan B dan C.
"Tren yang sedang berjalan adalah konsumen cenderung makan lebih banyak. Yang mengkhawatirkan hal ini terjadi pada masyarakat yang rapuh seperti golongan masyarakat menengah ke bawah," ujar David Dubois, dari HEC Paris.
Seperti dilaporkan oleh Journal of Consumer Research, para akademisi melakukan beberapa tes untuk melihat hubungan antara status sosial dengan porsi makanan.
Mereka menemukan bahwa banyak dari relawan mengasumsikan bahwa seseorang yang memilih kopi lebih banyak adalah orang yang memiliki status sosial yang lebih tinggi dibandingkan orang-orang yang memilih ukuran cangkir kopi yang lebih kecil.
Dalam percobaan lain, mereka menemukan bahwa orang cenderung memesan smoothie besar ketika mereka bersama orang lain. Ketika mereka sendiri, mereka akan memesan ukuran yang lebih kecil.
"Hal ini dikarenakan, konsumen rentan menunjukkan status sosial mereka untuk mengimbangi posisi yang mereka tidak inginkan dan menanggapi ancaman sehari-hari," ujar Dubois.
Menurutnya, penelitian ini lebih lanjut melihat bahwa kecenderungan memiliki ukuran makanan terjadi sangat kuat pada konsumen yang tidak memiliki status sosial rendah. (eh)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar