Sistem duo partai di Inggris diawali sejak abad ke 17 yang mana meningkatnya kekuatan parlemen yang merefleksikan pembangunan partai politik yang lebih terorganisir. Hal ini merupakan pencerminan dari konflik idiologi dan agama pada perang sipil . Dua kelompok (Whigs dan Torles) menjadi dominan ini merupakan ciri-ciri dan sifat dari masa depan politik duo partai di Inggris The Whigs sebagian besar terdiri atas Cromwellial Protestants dan orang-orang baik.
Sistem duo partai di Inggris jika diartikan secara bahasa merupakan suatu sistem partai yang mana didalam sistem tersebut terdapat dua kekuatan yang mendominasi dunia perpolitikan di parlemen di suatu negara, tetapi jika ditinjau lebih jauh lagi sistem ini ternate tidak terdiri atas dua partai saja, tetapi terdapat pula beberapa partai-partai kecil yang bergabung ke dalam dua partai utama. Partai-partai kecil yang adapun harus tetap menyusun strategi dalam upaya koalisi dengan partai-partai penguasa karena hal ini penting untuk mempertahankan ekstistensi partai tersebut di dalam parlemen, selalu ada kemungkinan bahwa partai-partai kecil tersebut harus menghindari salah satu atau dua partai utama dari keuntungan partai mayoritas yang memiliki banyak kursi di legislatif. Penggabungan partai ternyata tidak semudah yang dibayangkan karena partai-partai kecil-kecil tersebut juga memiliki pedoman-pedoman dasar partai yang juga harus menjadi pedoman partai-partai tersebut baik dalam mengambil keputusan dan juga dalam mengambil kebijakan baik itu untuk kepentingan partai juga untuk kepentingan koalisi untuk menghimpun kekuatan di parlemen House of Commons contohnya partai liberal di Inggris dalam upaya koalisi dengan partai-partai yang memiliki paham yang sama. Yaitu paham liberalisme. Partai-partai kecil ini juga memiliki peranan penting dalam memutuskan sifat-sifat dasar sistem kedua partai besar tersebut. Salah satu elemen penting yang juga yang menjadi pertimbangan partai-partai dalam upaya koalisi dengan partai-partai besar yaitu tingkat kedisiplinan dan masih banyak lagi faktor-faktor penting yang menjadi pertimbangan upaya koalisi dalam sistem duo partai di Inggris.
Sistem duo partai merupakan sebuah sistem yang mencoba untuk mensejajarkan kedua partai tersebut walaupun terdapat perbedaan yang sangat kontras dari kedua partai besar yang ada di dalam parlemen di Inggris. Perbedaan yang ada di antaranya adanya dominasi di kedua partai partai besar juga perbedaan sistem operasional tiap-tiap partai.
Keberhasilan Inggris raya dalam pelaksanaan sistem duo partai tersebut terlihat ketika Inggris berhasil mensejajarkan partai konservatif dan liberal pada tahun 1914. dan keberhasilan dalam mendampingkan partai konservatif dan buruh di dalam perpolitikan Inggris sejak tahun 1935. Periode dari tahun 1920 hingga 1935 pejabat diberi kuasa dalam representatif partai-partai didalam pemerintahan dan selama tahap pertengahan diantara dua partai besar yang mendominasi parlemen. Partai konservatif Inggris sebenarnya merupakan penggabungan partai konservatif dan liberal., hal ini terlihat pada peleburan dua elemen-elemen pokok dari partai-partai besar di abad 19. Walaupun memiliki nama konservatif tetapi idiologinya cocok dengan politik dan ekonomi liberal.
Sistem duo partai di Inggris tergantung dari adanya keteguhan partai-partai yang mana tiap-tiap partai yang ada berhasil menegakkan disiplin mengenai tata cara yang berlaku di parlemen diantaranya tata cara voting parlemen dan tata cara etika parlemen Disetiap perhitungan suara yang bersifat penting semua anggota partai wajib memberikan suara sebagai suatu bentuk kekuatan dalam parlemen dan mengikuti komitmen yang mereka setujui secara bersama-sama atau yang mereka sepakati dengan pemimpin partainya. Sifat fleksibel suatu saat bisa diterima tetapi hanya pada tingkat yang terbatas seperti politik yang tidak disetujui bersama terhadap apa yang dilakukan pemerintah. Hal itu mungkin dapat diterima oleh beberapa anggota-anggota partai yang abstain dari pemungutan suara walaupun mereka absen hal itu tidak akan mengubah hasil pemungutan suara jadi disini terlihat bahwa sikap fleksibel partai juga memiliki peran penting dalam mempertahankan eksistensi partai dalam parlemen secara khusus dan sistem duo partai secara umum. Jadi pemimpin partai mayoritas (yang juga secara bersamaan merupakan perdana menteri) memiliki kekuatan di sidang parlemen dan legislatif yang mengusulkan dia mungkin akan menyetujui apa yang dilakukan pemerintah Inggris dibawa pimpinan perdana menteri, Partai politik penguasa dalam parlemen juga memiliki wewenang dalam upaya membagi kekuatan diantara eksekutif dan legislatif menjamin kekuatan pemerintahan dan parlemen untuk itu partai mayoritas parlemen bersama membentuk blok yang kokoh sehingga tiap-tiap oposisi tidak memiliki kekuatan lain dan kemudian hanya memberikan kritikan terhadap pemerintah. Selama 4 atau 5 tahun berkuasa, partai mayoritas memperkokoh dan mempertahankan kekuasaanya dari partai-partai pesaing atau partai oposisi, tiap-tiap tahunnya parlemen bertemu dan disinilah kekuatan mayoritas partai di tunjukkan untuk mempertahankan nama baik pemerintah yang berkuasa di dalam parlemen mereka membuat suatu jaringan ang kokoh dan berada di dalam kontrol pemerintah, hal ini jaga bertujuan untuk menjaga nama baik pemerintah sebagai partai mayoritas didalam masyarakat dan hanya kalangan terbatas saja yang di dalam partai mayoritas yang dapat membatasi kekuatan itu.
Sistem duo partai ini memberikan kebebasan tiap-tiap partai untuk membentuk kelompok-kelompok disiplin yang diakui oleh pemimpin yang menjadi perdana menteri jika partainya menang dalam pemilihan legislatif. Pemilihan ini diselenggarakan sebagai fungsi seleksi diantara kedua legislatif dan pemerintah di dalam pemungutan untuk mencari pemimpin yang akan menjadi pemimpin pemerintah. Inggris percaya pemimpin partai mayoritas yang disiplin hasilnya adalah sebuah sistem politik yang stabil, demokrasi dan banyak yang mendesak supaya lebih stabil, lebih demokrasi dan lebih kuat hal ini sangat dituntut karena masyarakat Inggris menginginkan pemerintahan yang bersih dan pemerintahan yang bersih berasal dari kader-kader partai yang bersih pula. Situasi ini mensyaratkan kedua partai menyetujui dengan mengambil peran dalam membangun sistem yang bersih dan bertanggung jawab.
Sistem duo partai ini memiliki beberapa keuntungan diantaranya dengan sistem ini partai-partai politik kecil diberi kekuasaan untuk melakukan koalisi dengan partai yang menurut mereka bisa menyalurkan aspirasi mereka sehingga hal ini akan semakin mengukuhkan sistem duo partai ini dalam upaya menyalurkan aspirasi bukan hanya kelompok mayoritas tetapi juga kelompok minoritas. Sistem ini juga memungkinkan jalannya pemerintahan dikontrol dengan lebih mudah karena dengan kekuatan yang mayoritas di parlemen pemerintah bisa dengan leluasa untuk mempertahankan eksistensinya di dalam kehidupan perpolitikan. Stabilitas ekonomi juga dapat diciptakan karena kekuatan-kekuatan ekonomi yang ada di dalam pemerintahan berasal dari suatu kekuatan partai politik yang sama. Profesionalisme dapat pula diciptakan di dalam pemerintahan karena seperti yang telah disebutkan di atas bahwa masyarakat Inggris sangat menginginkan tegaknya disiplin dan pemerintahan yang kuat untuk itu partai politik mencoba untuk menciptakan sikap disiplin demi mencapai pemerintahan yang bertanggung jawab. Sistem ini juga menghidarkan dunia perpolitikan dari keruwetan karena sistem ini hanya mengatur perpolitikan dua partai yang memungkinkan sistem ini tidak sesulit sistem multi partai. Sistem ini tentu saja memiliki titik lemah khususnya cenderung menggagalkan menghalangi inovasi elemen-elemen di kedua partai besar, tetapi itu memungkinkan bahwa situasi ini menjadi lebih baik karena dengan kekuatan parlemen yang dominan dapat mengintegrasikan parlemen,. tetapi tidak menutup kemungkinan untuk partai –partai memberikan kritikan terhadap jalannya pemerintahan dan parlemen, walaupun terkadang ada beberapa unsur ekstrim dalam partai-partai dibolehkan untuk melawan politik yang tidak realistis, resiko fasif didalam kenyataan merupakan resiko beberapa partai masyarakat industri modern dan tidak hanya untuk di situasi dua partai. Masalah lain yang sering timbul dalam upaya membentuk sistem duo partai ini adalah masalah yang berhubungan dengan kesulitan yang berbelit-belit yang dibuat oleh organisasi-organisasi. Hal tersebut meminta partai-partai politik lebih serius dalam mupaa membangun sistem politik yang baik,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar