London (ANTARA News) - Jika anda sering mendengkur, cobalah menggunakan stoking tinggi ketat seharian, karena seperti dikutip dari Dailymail. Para peneliti menemukan bahwa hal itu bisa mencegah dengkuran dan masalah gangguan tidur di kala malam.
Penelitan terbaru yang dilakukan di Universitas Brescia Italia itu, menemukan bahwa penggunaan stoking ketat panjang, dapat mencegah deep-vein Thrombosis (DVT) pada seorang penumpang pesawat terbang yang bisa mengatur aliran darah melalui kaki.
Hal itu juga membantu orang yang menderita masalah gangguan tidur, terlebih mereka yang sering mendengkur dan mengalami kesulitan bernafas selama tidur.
Para peneliti menemukan bahwa para pasien yang menggunakan stoking panjang yang ketat selama seminggu dapat mencegah sepertiga masalah tidurnya yang mereka alami.
"Kami menemukan bahwa tekanan stoking dapat mengurangi akumulasi cairan di kaki selama seharian, yang akan mengurangi jumlah cairan yang mengalir ke dalam leher di kala malam. Hal itu mengurangi jumlah apnoea hingga sepertiga," ungkap Dr Stefania Redolfi pemimpin dari penelitian itu.
Orang yang memiliki obstructive sleep apnea (OSA) sering bangun di kala malam. Hal itu akan memicu masalah selama sehari, seperti tidak bisa tidur.
Dalam OSA, otot dalam jalur udara melemah selama tidur yang menyebabkan mereka berhenti bernafas setidaknya selama sepuluh detik sebelum sinyal otak menyebabkan kontraksi otot membuka kembali jalur udara itu.
Dalam penelitian itu, para peneliti mempelajari 12 pasien dengan 12 masalah pembuluh darah yang menyebabkan penumpukan darah di kaki bagian terbawah delama seharian, yang memicu masalah tidur karena dampak dari pergerakan cairan kedalam leher di kala malam.
Pasien kemudia diminta untuk mengenakan stoking pada saat mereka bangun di pagi hari hingga mereka beranjak tidur selama sepekan,Dalam pekan berikutnya pasien di amati tanpa penggunaan stoking.
Hasilnya menunjukan bahwa 62 persen pengurangan volume cairan di kaki berubah semalaman dan sekitar 36 persen pengurangan jumlah apnoea per jam dari waktu tidur.
Temuan ini telah dipublikasikan dalam the American Journal of Respiratory and Critical Care Medicine.
(yud)
Editor: AA Ariwibowo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar