VIVAnews - Stroke merupakan penyebab kematian tertinggi di Indonesia, dalam kategori penyakit non infeksi. Sementara di dunia, stroke berada di peringkat kedua. Serangan stroke memang bisa mengintai siapa pun termasuk Anda.
Salah satu faktor risikonya adalah kondisi yang disebut Fiblirasi Atrium, yaitu gangguan pada irama jantung. Hal ini terjadi ketika serambi jantung (atrium) berdetak tidak teratur. Jika denyut tidak teratur, darah akan bergumpal-gumpal di atrium.
Kondisi ini membuat tidak semua darah dapat dipompa dengan baik ke seluruh tubuh. Itu karena gumpalan-gumpalan tersebut nantinya bisa menyumbat pembuluh darah. Salah satunya adalah menyumbat pembuluh darah otak dan memicu stroke atau keadaan hilangnya fungsi otak secara cepat.
Fiblirasi Atrium cenderung dialami oleh orang yang mengalami gangguan katup jantung, mengalami penyakit pengapuran di aorta (arteri besar). Termasuk juga pasien hipertiroid, pasien gagal jantung, dan pasien pasca operasi by pass. Untuk itu penting memeriksakan irama jantung jika mengalami kondisi-kondisi tersebut.
"Pasien Fiblirasi Atrium memiliki risiko serangan stroke lima kali lebih tinggi dibandingkan populasi normal. Satu pertiga di antara mereka akan mengalami serangan stroke setidaknya sekali dalam hidupnya," kata dr Gunawan Purdianto, Health of Medical Affairs, Bayer HealthCare Pharmaceuticals Indonesia.
Hal lain yang harus diperhatikan adalah gejala-gejala Fiblirasi Atrium. Meskipun harus dilakukan pemeriksaan medis untuk memastikannya, Anda patut waspada jika mengalami gejala-gejala berikut:
- Berdebar-debar
- Tekanan darah terus menurun
- Lemas dan sering kelelahan
- Lightheadedness atau merasa pusing dan melayang
- Mudah bingung, tidak fokus
- Sesak napas
- Pada kasus tertentu juga disertai sakit dada.
"Gangguan ini seringkali tidak disadari oleh orang yang mengalaminya. Itu karena gejalanya mirip seperti ketika tubuh merasa kelelahan," kata dr RMW Kaligis SpJP, ahli jantung dari Rumah Sakit Harapan Kita, dalam presentasi Bayer 'Pencegahan Stroke Pada Penderita Gangguan Irama Jantung' di Jakarta. (umi)
• VIVAnews
Tidak ada komentar:
Posting Komentar