VIVAnews - Kurma kerap tersaji sebagai menu ringan pembuka puasa. Penyajian buah khas Timur Tengah ini bukan semata-mata untuk memperkuat citra Ramadan, melainkan pertimbangan nilai gizinya bagi kesehatan.
Seperti dikutip dari Arab News, kurma memiliki kandungan fitokimia yang berperan aktif melakukan pencegahan penyakit. Kurma mengandung sejumlah nutrisi penting bagi kesehatan dan kekebalan tubuh.
Kurma memiliki tekstur daging yang lembut dengan kandungan air dan gula yang tinggi. Ini membuat kurma cukup bersahabat dengan organ pencernaan saat buka puasa. Sebab, lambung membutuhkan makanan lembut setelah sehari tak tersentuh makanan.
Selain itu, nutrisi yang terkandung dalam buah kurma mampu mengembalikan energi yang hilang secara cepat. "Jadi cocok jika Anda memilih kurma sebagai menu berbuka, untuk memulihkan energi setelah seharian berpuasa," kata seorang pakar kesehatan.
Buah bernama latin dactylifera phoenix ini juga memiliki kandungan zat besi, dan asam folat, yang penting untuk pembentukan dan pertumbuhan sel darah merah. Sementara kandungan vitamin, mineral, dan polifenol di dalamnya berperan sebagai antioksidan atau penangkal radikal bebas.
Kurma merupakan buah asli dari Semenanjung Arab, Timur Tengah dan Afrika Utara. Warnanya beragam, dari coklat terang hingga mendekati warna hitam. Bentuknya pun berbeda-beda, dari persegi panjang, bulat kecil, hingga berukuran besar dan panjang. Kebanyakan buah potensial ekspor itu berupa kurma kering.
• VIVAnews
Tidak ada komentar:
Posting Komentar