VIVAnews - Tidak ada salahnya mengambil cuti liburan saat pekerjaan kantor mulai terasa membosankan. Melakukan aktivitas berlibur tidak hanya menyenangkan, tapi juga bermanfaat membantu mempertahankan kesejahteraan dan kesehatan emosional.
"Istirahat, relaksasi, dan pengurangan stres sangat penting untuk kesejahteraan dan kesehatan. Hal ini dapat dicapai melalui kegiatan sehari-hari, seperti olahraga dan meditasi, tetapi liburan merupakan bagian penting yang perlu dilakukan," kata dr Natasha Withers dari One Medical Group di New York.
Withers menyatakan bahwa aktivitas berlibur selain bisa mengusir stres juga mampu menurunkan risiko penyakit jantung.
"Kita juga tahu bahwa pikiran yang sehat membantu proses penyembuhan, sehingga beristirahat. Membuat pikiran rileks dapat membantu tubuh menyembuhkan penyakit lebih baik," kata Withers seperti dikutip ABC News.
Dampak liburan juga mempengaruhi kesehatan mental seseorang. Francine Lederer, seorang psikolog klinis di Los Angeles yang mengkhususkan diri sebagai pakar pengendali stres dan manajemen hubungan menyatakan, "Kebanyakan orang memiliki perspektif hidup yang lebih baik dan termotivasi untuk mencapai tujuan mereka setelah liburan, bahkan jika itu hanya dilakukan selama 24-jam.”
Psikolog klinis Deborah Mulhern Bethesda, juga telah menemukan bahwa orang yang tidak mengambil cukup waktu untuk bersantai, mungkin merasa sulit untuk bersantai di masa depan.
"Tanpa waktu dan kesempatan untuk melakukan hal ini, koneksi saraf yang menghasilkan perasaan tenang dan damai menjadi lemah, sehingga lebih sulit untuk beralih mengurangi stres," ujar Mulhern. (art)
• VIVAnews
Tidak ada komentar:
Posting Komentar