VIVAnews - Banyak orang mengatasi stres dengan es krim, pizza atau mungkin ayam panggang. Hal ini bukan karena alasan rasanya yang lezat, tetapi efek menenangkan perasaan dari makanan-makanan berlemak tinggi.
Seperti dilansir dari NY Daily News, peneliti dari University of Leuven di Belgia menemukan bahwa makanan berlemak, enak atau tidak rasanya ternyata berfungsi membangkitkan mood.
Hasil penelitian yang dipublikasi dalam Journal of Clinical Investigation ini, justru mengungkap, rasa makanan yang lezat hanya bonus, bukan hal utama saat seseorang dalam keadaan stres.
Penelitian ini melibatkan 12 orang sehat yang diberikan larutan asam lemak atau larutan garam tanpa mereka sadari. Lalu, mereka diperdengarkan musik dan gambar berkesan sedih atau netral. Para responden kemudian diminta menggambarkan perasaannya.
Responden yang diberikan asam lemak perasaan sedihnya tidak sebesar yang diberikan larutan garam. Dari hasil pemindaian otak juga diketahui, lemak menekan aktivitas di area otak yang bertanggung jawab pada perasaan sedih.
Peneliti menyimpulkan bahwa makanan berlemak, apapun rasa, bentuk, atau baunya bisa membuat seseorang memiliki semangat yang lebih baik. Ini bukan pertama kalinya ditemukan hubungan antara makanan dan perasaan bahagia. Sebelumnya, peneliti dari University of Buffalo menemukan kalau aktivitas makan bisa mengusir rasa kesepian.
Diketahui bahwa seseorang sering mengasosiasikan makanan sebagai orang terdekatnya. Hal ini membuat mereka akan mencari makanan favorit saat sedang memikirkan orang yang dirindukan atau dicintainya. (eh)
• VIVAnews
Tidak ada komentar:
Posting Komentar