VIVAnews - Menjaga 'mahkota', memang tak mudah. Ada saja masalah yang membuat rambut terlihat tidak maksimal. Salah satu masalah yang paling menyebalkan adalah kerontokan dalam jumlah banyak, hingga membuat rambut jadi lebih tipis.
Seperti dilansir dari ivillage.com, menurut American Hair Loss Association (AHLA) empat puluh persen orang yang mencari pengobatan untuk rambut rontok adalah wanita. Untuk mengatasi kerontokan ini Anda perlu cari tahu dulu apa pemicu utamanya. Ingin tahu apa saja? Berikut lima pemicu utama kerontokan rambut wanita menurut Richard Mizuguchi, M.D. Director of hair restoration surgery di St. Luke’s-Roosevelt Hospital Center di New York City.
Stres
Kondisi saat stres memicu rambut rontok dikenal dengan istilah telogen effluvium. Stres emosi dan fisik yang parah dapat menyebabkan rambut dalam 'keadaan istirahat. Yaitu rambut rontok dan rambut baru tak segera tumbuh. Menurut Mizuguchi kemungkinan terkait perubahan metabolisme dan hormon dipicu oleh stres.
Melahirkan
"Bila Anda sedang hamil, rambut bisa jadi lebih lebat dari biasanya," kata Mizuguchi. Hal ini karena gelombang estrogen selama kehamilan meningkat, yang kemudian turun setelah melahirkan. Jadi beberapa bulan setelah melahirkan, Anda akan mulai kehilangan banyak rambut. Meskipun mungkin mengejutkan melihat begitu banyak rambut di sisir Anda, jangan khawatir. Hal ini biasanya tidak menyebabkan kerontokan rambut permanen.
Produk penataan rambut
Jika rambut Anda bukan rontok, tapi patah, produk penataan rambut bisa 'disalahkan'. Zat pewarna rambut, gel, dan hair spray dapat menyebabkan rambut menjadi rapuh. Terlalu sering menggunakan flat iron, atau pengering rambut juga membuat rambut rapuh dan rentan terhadap kerusakan.
Berat badan turun drastis
"Sebuah diet ketat, di mana Anda kehilangan lebih dari 5 kilogram per bulan, dapat menyebabkan rambut rontok," kata Mizuguchi. Perubahan fisik secara drastis menggangu sistem, dan memaksa akar rambut untuk menutup dan berada dalam tahap 'istirahat'. Setelah satu atau dua bulan, folikel biasanya datang kembali dan rambut baru pun akan tumbuh kembali.
Kekurangan zat besi
Selain dari protein, tubuh juga membutuhkan zat besi untuk pertumbuhan rambut. Jika tubuh tidak cukup mendapat asupan maka pertumbuhanya akan terhambat atau terhenti.
Masalah kekurangan zat besi ini biasanya dialami wanita yang menstruasi dalam waktu lama atau banyak. Jadi, jangan heran jika saat menstruasi, rambut banyak yang rontok. Anda bisa menguranginya dengan mengonsumsi makanan kaya zat besi seperti daging, kacang dan sayuran hijau. (eh)
• VIVAnews
Tidak ada komentar:
Posting Komentar