VIVAnews - Studi Fakuktas Kedokteran Universitas Harvard mengungkap bahwa pria lanjut usia yang memiliki kebiasaan tidur buruk memiliki risiko darah tinggi sebesar 80 persen. Kualitas tidur yang buruk juga memengaruhi stabilitas irama jantung.
Dr Susan Redline, pemimpin studi, mengatakan, kualitas tidur memengaruhi daya ingat dan sistem saraf. Sebab, tekanan darah akan menurun saat seseorang tidur. "Kualitas tidur yang buruk akan mengakibatkan hormon pengatur keseimbangan tekanan darah tak bekerja optimal," katanya seperti dikutip mirror.co.uk.
Studi selama tiga tahun yang diterbitkan dalam Jurnal American Heart Association tersebut tidak terkait dengan obesitas, meski obesitas adalah faktor utama tekanan darah tinggi. Studi dilakukan terhadap sekelompok pria berusia rata-rata 75 tahun.
Kitv.com menuliskan, tekanan darah tinggi sebagai ‘pembunuh diam-diam', karena karakter serangannya mendadak dan memicu serangan jantung serta penyakit lainnya.
Menurut Redline, tidur, makan dan aktivitas fisik berpengaruh penting bagi kesehatan, termasuk stabilitas irama jantung dan tekanan darah. “Studi ini pertama kali membuktikan bahwa kualitas tidur yang buruk berisiko pada kesehatan seseorang,” katanya.
Jadi bagaimana mengetahui Anda tidak tidur nyenyak? “Apabila Anda kelelahan siangnya dan Anda mendengkur dalam tidur dan tidak bernafas ketika tidur, Anda perlu memeriksakan diri ke dokter untuk memeriksa apakah Anda menderita gangguan tidur,” kata Dr Donald La Van, juru bicara American Heart Association.
Redline juga menyarankan pergi ke dokter untuk melihat apakah ada perawatan dan obat yang dapat membuat Anda tidur nyenyak. Sementara Organisasi Kesehatan Jantung di Inggris mengatakan pentingnya untuk tidur selama enam hingga delapan jam sehari. (Rudy Bun)
• VIVAnews
Tidak ada komentar:
Posting Komentar